MKLI.WahanaNews.co | Kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Malang menunjukkan tren meningkat tahun ini.
Dari puluhan kasus yang ditangani Damkar Kabupaten Malang, mayoritas kebakaran akibat korsleting listrik.
Baca Juga:
Lindungi Konsumen dari Produk Berbahaya, BSN dan YLKI Gencarkan Edukasi SNI
Sejak bulan Januari hingga pertengahan Desember, tercatat sudah 74 kali terjadi kasus kebakaran. Angka tersebut sudah melebihi kasus kebakaran tahun lalu sebanyak 67 kasus kebakaran.
Meskipun dari sisi dampak kebakaran tak berbanding lurus dengan dampak yang ditimbulkan.
“Mulai dari kerugian materiil ataupun non materiil seperti luka bakar dan sebagainya hingga bisa mengancam keselamatan jiwa,” terang Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Malang Goly Karyanto beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Kasus Wanita Tewas Terpental dari Treadmill di Pontianak, Pemilik Gym Jadi Tersangka
Untuk nominal kerugian akibat kebakaran yang terjadi, Goly menyebut tahun ini ditaksir mencapai Rp 4,9 miliar.
Sementara untuk kejadian kebakaran tahun lalu sebesar Rp 6,1 miliar.
Dari total kebakaran hingga mengakibatkan kerugian hingga miliaran rupiah itu, Goly menyebut 80 persen penyebabnya adalah korsleting listrik.
“Itu makanya masyarakat harus rutin melakukan pemeriksaan terhadap jaringan instalasi listrik dan gunakan kabel yang berstandar SNI,” tegasnya.
Diakui Goly, penanganan kasus kebakaran di Kabupaten Malang memang belum optimal. Hal itu juga disebabkan masih minimnya armada pemadam kebakaran di Kabupaten Malang.
Saat ini, hanya ada sembilan mobil pemadam kebakaran. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang setidaknya masih butuhkan dua mobil lagi agar bisa meng-cover 33 kecamatan tersebut. [Tio]