MKLI.co.id | Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus warga meninggal saat banjir bukan karena air. Anies mengatakan indikator utama penyebabnya korban meninggal karena sengatan listrik.
"Kami selalu garisbawahi KPI nomer 1 adalah semua warga selamat, tidak ada yang meninggal karena terdampak akibat banjir. Tahun-tahun sebelumnya kita mengalami risiko meninggal karena pada saat banjir utamanya bukan karena air, ada kasus karena air satu, dua. Tapi utamanya karena sengatan listrik. Karena itu pengelolaan listrik menjadi penting sekali," ujar Anies usai menghadiri apel kesiapsiagaan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam menghadapi bencana La Nina di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11/2021).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Untuk itu, Anies juga berkoordinasi dengan PLN untuk mencegah kasus warga tersengat banjir saat hujan.
"Kita sudah berbicara dengan PLN, dan PLN sudah mengantisipasi timnya untuk bisa ikut mengamankan pada saat terjadi banjir," katanya.
Eks Mendikbud itu juga mengatakan ketika curah hujan melampaui kapasitas, maka jajarannya turun menyelamatkan warga. Salah satu bentuk penanganannya yakni dibuat tenda pengungsian.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Tendanya disiapkan saat ini sesuai dengan kondisi pandemi sehingga menghindarkan penularan jika sampai ada kasus di tempat-tempat yang sedang mengalami isolasi," tuturnya.
Anies menyebut banjir akibat cuaca ekstrem tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan di seluruh wilayah RI. Untuk itu dia berharap ada kesiapsiagaan untuk mengantisipasi bencana. [Tio]