MKLI.WahanaNews.co | Nyoman Suwirta mengajak masyarakat menggunakan kompor induksi atau listrik untuk mendukung transisi energi impor ke domestik demi tercapainya kemandirian energi nasional.
"Penggunaan kompor induksi ini dapat menekan penggunaan elpiji yang masih impor," kata Bupati Suwirta di Balai Budaya I Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Minggu (11/9/2022).
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
I Nyoman Suwirta menyampaikan hal itu saat membuka lomba masak ikan dengan kompor induksi yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pelanggan Nasional Tahun 2022 dengan tema "Melalui Lomba Masak Ikan, Kita Tingkatkan Gemar Makan Ikan untuk Pencegahan Stunting."
Dia mengapresiasi langkah PT PLN (Persero) yang memperkenalkan efektivitas penggunaan kompor induksi dan berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) untuk menyelenggarakan lomba masak tersebut.
Sementara itu, Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Martinadar Jalu Respati menjelaskan, kompor induksi merupakan kompor yang dapat efektif memasak tanpa nyala api.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Kompor induksi lebih simpel dalam bentuknya dan praktis dalam penggunaan yakni cukup memencet tombol dan meletakkan alat masaknya, sudah bisa mulai memasak.
Martinadar juga menyatakan memasak menggunakan kompor induksi akan lebih efisien, karena panas yang dihantarkan lebih cepat dan merata dan tidak perlu repot-repot membongkar pasang tabung gas.
"Yang paling menarik dari kompor induksi yaitu suhu panasnya yang bisa diatur sesuai selera, tidak seperti pada kompor gas yang suhunya hanya bisa dikira-kira sesuai besar api," kata dia.
Selain itu, beberapa keuntungan lain menggunakan kompor induksi atau kompor listrik adalah lebih aman dari bahaya meledaknya kompor, mudah dibersihkan tanpa perlu membongkar kompor, cepat menghantarkan panas sehingga mempercepat untuk memasak makanan.
Ketua TP-PKK Klungkung Ayu Suwirta mengatakan lomba masak ikan tersebut juga sebagai bentuk kampanye untuk mencegah stunting di daerah tersebut.
"Ada 13 peserta yang mengikuti lomba dari PKK Kabupaten Klungkung dan organisasi wanita se-Kabupaten Klungkung dengan tiga jenis masakan yakni untuk anak, ibu hamil dan untuk bapak," kata dia.
Ayu menjelaskan lomba masak ikan dinilai oleh para juri yang diambil dari chef profesional Klungkung yakni Ida Bagus Gde Desimarta sebagai Ketua ICA Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Made Parwata sebagai Penasehat ICA Bali, dan Ni Wayan Dormayanti dari Persagi Klungkung. [Tio]