MKLI.co.id | Pemerintah Indonesia terus mendukung upaya akselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk menurunkan emisi karbon sebanyak 29 persen pada 2030 sehingga dapat mencapai net zero emission pada 2060.
Baca Juga:
Hadapi Resesi, Kementerian Perindustrian Gelontorkan Dana Rp 49 M untuk IKM
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan setidaknya 2 juta unit kendaraan listrik mengaspal di jalanan Indonesia pada 2025.
Dirjen Industri Logam, Mesin, dan Transportasi (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengaku optimistis target kendaraan listrik sebanyak 2 juta tersebut bisa tercapai.
"Kami optimis kalau baterainya sudah ada di Indonesia, sebab harga baterai kendaraan listrik ini masih mahal," ungkapnya pada acara Jakarta Auto Week 2022, Selasa (15/03/2022).
Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun di Tol Japek Libatkan Mobil Kementrian Perindustrian
Oleh sebab itu, menurut Taufiek, hadirnya baterai buatan lokal diyakini akan membuat harga mobil listrik jadi terjangkau untuk masyarakat.
"Harga baterai ini yang kami harus turunkan, sebab masyarakat Indonesia ini pasarnya paling banyak di mobil harga Rp 300 juta ke bawah," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan banyak produsen telah menawarkan investasi pengembangan kendaraan listrik.
"Saya sudah mendapatkan proposal dari berbagai manufaktur, termasuk industri yang ingin investasi baterainya sendiri. Tapi ada juga manufaktur otomotif sendiri yang akan masuk untuk memproduksi baterai. Jadi sudah banyak," kata Agus.
Melalui pertimbangan tersebut, Kemenperin optimis implementasi kendaraan listrik dapat terealisasi. [Tio]