MKLI.co.id | PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” melakukan uji sumur (well testing) untuk sumur pertama di Proyek PLTP Patuha pada Sabtu (5/3/2022).
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengetahui keadaan sumur dan mendeteksi berapa besar aliran fluida yang dihasilkan.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang KM92: Gagal Fungsi Rem Truk
Well testing ini merupakan hal yang wajar dilakukan setelah selesai melakukan pengeboran atau drilling.
Menurut Ahmad Riyan, selaku Project Manager 2, Masyarakat di sekitar PLTP Patuha yang terdiri dari Kampung Kendeng, Kampung Babakan, dan Kampung Pasirwaas, Desa Sugihmukti dipastikan aman dari kegiatan well testing tersebut.
“Karena sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi di masing-masing kampung mengenai apa tujuan dan bagaimana mitigasinya. Masyarakat yang mayoritas bekerja di kebun dan ladang sudah mengetahui untuk menghentikan sejenak kegiatannya dan menuju ke tempat yang berlawanan dengan arah angin,” ungkap Riyan, dalam keterangan resmi GeoDipa, Minggu (6/3/2022).
Baca Juga:
Praktik Produksi MinyaKita Palsu Dibongkar Polrestabes Bandung
GeoDipa sendiri telah melakukan sosialisasi mengenai kegiatan well testing kepada warga masyarakat di wilayah kerja PLTP Patuha satu pekan sebelum pembukaan sumur.
“Sosialisasi ini rutin dan berkelanjutan dilakukan, bukan hanya mengenai kegiatan well testing, namun mengenai potensi bahaya di wilayah tempat tinggal yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung,” jelas Ryan.
Ketua Rukun Warga Rancabolang, Maman, menuturkan bahwa masyarakat antusias dan aktif untuk mengikuti sosialisasi.
“Kebetulan kebanyakan masyarakat memang tinggal jauh dari pusat pendidikan. Jadi pas ada sosialisasi begini mereka senang dan aktif bertanya, apalagi narasumbernya tidak satu arah. Banyak ilmu-ilmu baru sampai remaja-remaja juga ikutan. (Bagaimana) caranya kalau terasa gas, terus cara mengobatinya,” ujar Maman.
Selain dengan masyarakat, instansi yang berada di sekitar PLTP Patuha seperti PT Perkebunan Nusantara VIII, Perhutani, dan Pemerintah Desa terkait juga mengapresiasi GeoDipa yang telah aktif memberikan informasi di setiap kegiatan. [Tio]