Lanjut Rakhmad, penggunaan gas ke depan akan berkontribusi sebesar 34 persen atau setara dengan 3,4 billion cubic feet (BCF) dari total energi yang dikonsumsi oleh pembangkit PLN di 2040.
"Akan bertambah 3 kali lipat dari saat ini, dan akan akan terus naik. Dan akan digantikan dengan energi terbarukan di 2060," lanjutnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Menurutnya, gas akan memainkan peran yang sangat penting bagi PLN sebagai energi perantara dalam transisi energi.
Prioritas gas untuk pasar dalam negeri khususnya PLN diperlukan untuk memastikan gas/LNG sebagai energi transisi mampu memenuhi target Kontribusi Nasional pada tahun 2030. Dan Net Zero Emission pada tahun 2060.
Direktur Human Capital dan Administrasi PLN EPI Bagus Setiawan memproyeksikan ke depan, Gas LNG bakal menggantikan minyak dan batu bara sebagai base loader pembangkit PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Ke depan, gas akan sangat diperlukan untuk melengkapi renewable energy sebagai pembangkit peaker yang beroperasi pada waktu beban puncak," pungkasnya. [Tio]