Hopaini bersama beberapa warga juga bertanggung jawab atas perawatan sistem PLTS irigasi tersebut.
Sebelum adanya PLTS irigasi ini, beberapa kali lahan para petani terancam gagal panen karena tidak menentunya musim.
Baca Juga:
PLN UID S2JB Audiensi dengan Gubernur Sumsel Bahas Layanan Kelistrikan Regional
Pasalnya, akses ke sumber air yang terlampau sulit.
“Meski terletak lumayan dekat dengan Sungai Enim, sawah warga dikelilingi perbukitan dan terhalang jalan raya dan stasiun kereta,” tutur Hopaini.
PLTS irigasi Desa Tanjung Raja adalah salah satu program CSR PTBA. Pompa irigasi yang digunakan merupakan pompa jenis submersible yang memiliki kemampuan menyedot air yang mengandung lumpur.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Pemerintah Dukung Investor Bangun PLTS di Kepulauan untuk Atasi Keterbatasan Listrik
Kapasitas pompa tersebut adalah 30 liter/detik dengan head mencapai 30 meter.
Pompa tersebut digerakkan oleh listrik yang dihasilkan dari 60 panel PV polycrystaline berkapasitas masing-masing 275 Watt peak (Wp) yang berjajar menghiasi atap jembatan desa.
Pompa menyedot air Sungai Enim sejauh 1 km ke bak intake berukuran 3x3x2 m3 yang kemudian didistribusikan ke sawah warga. [Tio]