MKLI.WahanaNews.co | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat transisi energi adalah hal yang sangat penting pada situasi iklim global saat ini.
Salah satu sebabnya karena batas kenaikan suhu global mencapai 1,5 derajat, bahkan telah menjadi isu setelah COP 26.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Atas kondisi itu, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Pencapaian Energi Transisi Ego Syahrial menyampaikan, negara-negara anggota G20 telah berkomitmen untuk mencapai target masing-masing Net Zero Emission (NZE).
"Komitmen ini akan menjadi pondasi roadmap NZE secara global, dan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis dan mengalokasikan dukungan yang dibutuhkan setiap negara, seperti kebutuhan teknologi, keuangan, infrastruktur, dan sebagainya," ujar Ego dalam keterangan resmi, Jumat (2/9/2022).
Ia menyebut, keuangan adalah faktor yang penting untuk mempercepat transisi energi, sehingga dalam Energy Transitions Working Group (ETWG) pembiayaan menjadi satu dari tiga isu prioritas, selain aksesibilitas dan teknologi energi bersih.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Ego mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menetapkan roadmap transisi energi untuk mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat dengan bantuan internasional.
Roadmap tersebut membidik 587 gigawatt (GW) dari energi terbarukan dalam bauran energi, yang berasal dari energi matahari, air, arus laut, dan panas bumi, serta hidrogen.
"Dalam jangka pendek, Indonesia berencana untuk mengimplementasikan dekarbonisasi melalui konversi energi diesel ke energi bersih, di mana langkah pertama yang dilakukan adalah mengkonversi pembangkit listrik tenaga diesel di daerah terpencil untuk digantikan dengan gas dan energi terbarukan," terang Ego.