MKLI.WahanaNews.co | Gejala trauma bisa dikenali dengan mengalami kondisi tertentu, seperti disregulasi emosional, ketakutan umum, dan perasaan tak berharga.
Studi terbaru yang dilakukan psikolog Ashley Gulden dan Len Jennings, mengeksplorasi apakah yoga dapat berfungsi sebagai cara untuk healing.
Baca Juga:
4 Olahraga yang Bisa Dilakukan untuk Mengisi Akhir Pekan
Selama tiga bulan, peneliti merekrut peserta dengan trauma interpersonal untuk berlatih yoga.
Peserta diminta untuk menyelesaikan pertanyaan dari survei online dan ditanyai dengan pertanyaan terbuka untuk mengeksplorasi pengalaman pasca-trauma.
Dari eksplorasi tersebut, peneliti menemukan efek dari yoga bagi peserta yang punya pengalaman pasca-trauma.
Baca Juga:
Yuk Dicoba! 6 Olahraga Ini Bisa Tingkatkan Mood
Berikut alasan kenapa yoga bisa dianggap sebagai penyembuh dari trauma:
1. Menumbuhkan kesadaran dan spiritualitas
Peserta penelitian diminta untuk latihan pernapasan, perhatian, dan meditasi. Mereka melaporkan aktivitas tersebut membantu dalam perjalanan penyembuhan.
Data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang mendalam antara trauma dan gagasan kekuatan yang lebih besar. Dengan beryoga, kesadaran spiritual tumbuh dan dalam mengurangi gejala trauma.
2. Meningkatkan kesehatan mental dan fisik
Perubahan pikiran dan tubuh dari berlatih yoga berefek pada tidur yang lebih baik hingga stres yang lebih rendah.
Bahkan dapat bermanfaat dalam menurunkan kolesterol. Salah satu peserta penelitian melaporkan bahwa secara fisik mengalami perubahan lebih baik.
Perubahan tersebut antara lain merasa lebih seimbang, lebih kuat, dan lebih fleksibel secara fisik.
Menurutnya, pelaharan besar yang didapat ialah lebih mendengarkan pikiran dan merasakan diri sendiri.
3. Lebih berdaya, merasakan cinta, dan penerimaan diri sendiri
Sebagai hasil latihan yoga, peserta mengembangkan persepsi diri yang lebih positif dan penerimaan yang lebih besar.
Salah satu peserta merefleksikan, bahwa yoga mengingatkan bahwa kekuatan ada dalam diri. Katanya lagi, terkadang trauma membuat seseorang lupa bahwa mereka kuat.
Dengan begitu lebih merasa berdaya dan lebih merasakan cinta serta kasih sayang.
4. Merasa aman
Ketakutan merupakan salah satu gejala trauma.
Bagi penyintas trauma, mereka mengalami kesulitan membangun kembai rasa aman dalam tubuh mereka.
Para peserta dalam penelitian ini, menemukan bahwa yoga membantu mendapatkan kembali rasa aman.
5. Lebih aware pada diri sendiri
Peserta penelitian melihat yoga sebagai bentuk perawatan diri dan cara untuk mengatur ulang pikiran serta tubuh.
Bahkan, peserta merujuk pada pose yoga tertentu yang dapat membangun kesadaran diri sehingga lebih aware pada diri sendiri.
Dilansir Psychology Today, Jumat, 1 Juli, yoga mengandalkan pernapasan dalam setiap pose gerakan.
Pernapasan juga membantu penyintas trauma untuk melalui ingatan-ingatan buruk.
Selain itu, yoga juga membantu meningkatkan suasana hati yang mengarah pada pembaruan batin, kebahagiaa, kegembiraan yang dapat memperbaiki hubungan relasional. [Tio]