MKLI.co.id | PLN Batam mengatakan akan membantu program kendaraan bermotor listrik dengan ikut membuat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) alias SPBU Listrik.
Direktur Utama Bright PLN Batam, Nyoman S Astawa menyatakan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) memerlukan dukungan infrastruktur yang mumpuni.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Menurutnya, PLN Batam telah meluncurkan satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan 5 unit Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di area Batam Centre, Nagoya, Tiban/Sekupang, dan Batuaji.
"Adanya stasiun-stasiun ini menjadi langkah nyata PLN Batam mendukung program Pemerintah dalam melakukan percepatan kendaraan listrik di Indonesia," kata Nyoman dalam keterangannya, Jumat (22/10/2021).
Ia menerangkan bahwa merujuk PP Nomor 55 Tahun 2019 mengamanatkan harus adanya stasiun pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Ini menjadi tupoksi kami untuk menyediakan fasilitas tersebut. Untuk itu PLN Batam terus bersiap untuk bisa menyediakan infrastruktur berupa SPKLU dan SPBKLU," urainya.
Infrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai meliputi fasilitas pengisian ulang (charging) paling, peralatan Catu Daya Listrik, sistem kontrol artls, tegangan, dan komunikasi, serta sistem proteksi dan keamanan.
Nyoman juga menambahkan untuk SPKLU ke depan akan berada di lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan parkiran umum di pinggir jalan raya.
"Pastinya akan lebih banyak SPKLU yang akan dibangun PLN Batam yang dengan standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah dan untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat pengguna kendaraan bermotor listrik," lanjutnya.
Diketahui berbagai rencana strategis telah diumumkan kepada seluruh masyarakat untuk bersiap dalam menghadapi tantangan menjadi negara produsen dan konsumen kendaraan listrik kelas dunia.
Dalam kebijakan kendaraaan bermotor listrik ini, Pemerintah menargetkan nantinya dapat melakukan produksi BEV pada tahun 2030 dapat mencapai 600 ribu unit untuk roda 4 atau lebih, serta 2,45 juta unit untuk roda 2.
Dengan banyak kendaraan listrik di dalam negeri, pemerintah mengharapkan mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda 4 atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda 2. [afa]