"Sementara untuk pengusaha menengah ke bawah masih tergantung kepada PLN terutama sektor perhotelan dan UMKM. Saat ini pelayanan PLN sudah cukup bagus dimana sudah jarang terjadi pemadaman bergiliran," ujarnya.
Menurut data PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (UIWRKR) mencatat daya mampu listrik di Provinsi Riau saat ini mencapai 1.066,9 megawatt (MW) dan beban puncak 942 MW.
Baca Juga:
Antusiasme Masyarakat Menggala 5 Sambut dan Dukung Afrizal Sintong dan Sepenuhnya.
Hal tersebut menandakan Provinsi Riau memiliki daya surplus sebesar 124,9 MW.
Saat ini daya mampu kelistrikan di wilayah Sumatra kian meningkat, usai peresmian Pembangkit LIstrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau berkapasitas 275 megawatt (MW) yang berlokasi di Kawasan Industri Tenayan, Pekanbaru, Riau. Pengoperasian pembangkit ini bakal memperkuat keandalan pasokan listrik di sistem Sumatra, khususnya sub-sistem Riau.
Dengan beroperasinya PLTGU Riau, daya mampu sistem kelistrikan Sumatra bakal meningkat menjadi 7.266 MW dengan beban puncak mencapai 6.823 MW, sehingga cadangan sistem kelistrikan Sumatra menjadi 443 MW. PLTGU Riau sendiri dikembangkan oleh PT Medco Ratch Power Riau, anak usaha patungan antara PT Medco Power Indonesia bersama RATCH Group Public Company Limited.
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Rohil Amankan Narkoba di Penginapan Anggrek Bagan Sinembah
"Dengan listrik yang andal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di Pulau Sumatra," ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif saat di Pekanbaru.
Dia menilai PLN telah menunjukkan kesiapannya dalam melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik besar sesuai lokasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
"Selain itu, dengan pasokan listrik yang cukup dan merata di Provinsi Riau, kami harapkan dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi ini," ucapnya.