MKLI.co.id | PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya tandatangani perjanjian kerjasama dengan PT High Volt Technology (HVT) untuk kemitraan pada 5 Stasiun Penyedia Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Dukungan PLN dalam kemitraan ini yaitu suplai listrik serta penyediaan platform teknologi informasi dan komunikasi pada 5 SPKLU yang berada di Jakarta, yaitu Rest Area km 10,8, Rest Area km 7, pusat perbelanjaan Kota Kasablanka, Prestige Motor Pluit, dan Perkantoran Cilandak Bisnis Square (Cibis).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sistem teknologi informasi dan komunikasi yang disiapkan PLN dalam proses charging kendaraan listrik yaitu melalui menu Electric Vehicle pada aplikasi PLN Mobile.
Pada aplikasi tersebut kita bisa dengan mudah melakukan proses charging dengan beberapa metode pembayaran non tunai.
Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan dan Direktur Utama PT High Volt Technology, Cawir Damai Ginting.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Hal ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
“Sesuai penugasan pemerintah untuk mengembangkan ekosistem KBLBB di Indonesia, PLN akan bekerja sama dengan semua pihak melalui beberapa skema usaha dalam penyediaan SPKLU,” terang Doddy.
Skema usaha penyediaan SPKLU yang digunakan dalam kerjasama ini adalah Provide, Privately Owned, and Operated (PPOO) Model 1 dimana PLN menyediakan dan menjual tenaga listrik serta menyediakan platform teknologi informasi dan komunikasi di SPKLU. Sedangkan PT HVT menyiapkan lokasi serta menyediakan, mengoperasikan, dan memelihara SPKLU.
Cawir mengucapkan terima kasih kepada PLN UID Jakarta Raya atas sambutan hangat dan dukungan yang diberikan kepada PT HVT yang ingin berkontribusi dalam penurunan emisi karbon.
“Maka kami dari PT HVT sebuah perusahaan swasta nasional 100% turut berpartisipasi mensukseskan program KBLBB di Indonesia dengan bermintra dalam membangun, mengoperasikan, memelihara, dan menjual SPKLU di seluruh Indonesia dengan skema yg sesuai dengan peraturan,” tambah Cawir
Doddy menyampaikan siap menjalin kerjasama dengan pihak swasta dalam membangun SPKLU. Ketersediaan SPKLU di berbagai tempat strategis menjadi jawaban akan kekhawatiran masyarakat akan kesiapan Indonesia memasuk era kendaraan listrik.
“HVT melihat masa depan serta kami juga ingin berkontribusi mendukung pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik,” lanjut Cawir.
Sampai tahun 2026, secara nasional direncanakan ada 150 SPKLU yang akan dibangun oleh HVT sebagai bentuk komitmen.
Doddy menyampaikan, “Secara ketersediaan pasokan listrik, di Jakarta ini sangat cukup dan kami membuka peluang pihak swasta untuk turut berperan serta dalam pengembangan KBLBB. Kami juga siap menjaga keandalan pasokan listriknya.”
Bagi pihak yang ingin mendirikan SPKLU, baik yang dimiliki oleh badan usaha maupun yang dikelola bersama oleh PLN, dapat menghubungi PLN atau mengakses laman https://layanan.pln.co.id/mitra-bisnis-spklu.
Jika badan usaha sudah memiliki SPKLU dan akan melakukan penyambungan baru listrik untuk operasional charging station internal badan usaha, maka dapat mendaftar melalui aplikasi PLN Mobile. [Tio]