Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan, program vokasi SMK diselaraskan dengan kurikulum pembelajaran sesuai kebutuhan industri ketenagalistrikan.
“PLN memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran yang terkait dengan metode praktek,” ujarnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Masyarakat Proaktif Laporkan Pohon dan Bangunan yang Berpotensi Ganggu Jaringan Listrik
Agung mengatakan program vokasi PLN Group memberikan berbagai dukungan, seperti meningkatkan kemampuan guru, memberikan pembekalan siswa peserta magang, bantuan biaya asuransi, pelaksanaan uji kompetensi, hingga perekrutan siswa lulusan peserta vokasi.
PLN memiliki beragam program vokasi Sekolah Menengah Kejuruan, yakni di bidang ketenagalistrikan, kompetensi pembangkit, kompetensi transmisi, kompetensi distribusi, dan program vokasi generasi penerang bangsa.
“Setidaknya, hingga 2021 ada 111 siswa yang terserap menjadi tenaga kerja di PLN group dan perusahaan lainnya,” katanya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemerintah Daerah dan PLN Kolaborasi Cek Keandalan Lampu Penerangan Jalan Umum demi Keselamatan Pengguna Jalan
Adapun program vokasi SMK merupakan salah satu program TJSL prioritas untuk peningkatan kompetensi siswa di bidang kelistrikan. Diharapkan, program vokasi akan mendukung pengembangan dunia pendidikan.
Pasalnya, dengan adanya program 35 Gigawatt (GW) dan 7 GW (carry over), kebutuhan tenaga kerja ketenagalistrikan setidaknya mencapai 656.895 orang.
Agung menjelaskan, program vokasi PLN Group siswa SMK telah dinikmati oleh 2.070 siswa dalam kurun 2017-2020.
“Rencana program 2021 hingga 2023 akan menyasar 380 siswa” pungkasnya. [Tio]