Deklarasi ini menjadi penanda awal kontribusi pemuda dalam memberikan dukungan nyata pada Presidensi G20 di bidang transisi energi.
Nantinya, menjadi sebuah rekomendasi untuk disampaikan kepada engagement group G20, seperti B20, C20, Y20, juga pada Energy Transition Ministerial Meeting atau ETMM yang diinisiasi oleh Energy Transition Working Group.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Direktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengungkapkan transisi energi merupakan proses panjang yang dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menekan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Kesepakatan dalam transisi energi bertujuan untuk menuju ke titik yang sama, yaitu pemanfaatan energi bersih yang terus meningkat.
“Ini bukan proses yang sehari dua hari atau setahun dua tahun. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan, kita (Indonesia) di tahun 2060 ini akan mencapai Net Zero Emission,” ungkap Dadan pada kesempatan tersebut.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Pada fokus Presidensi G20 Indonesia, imbuh Dadan, isu transisi menuju energi berkelanjutan merupakan salah satu dari tiga isu utama.
“Kami di ESDM tidak mengembangkan EBT at any cost. Kita ingin EBT itu selain energinya bersih listriknya juga tetap terjangkau. Makanya kita dorong energinya berjalan,” jelasnya.
Dadan pun menekankan keseriusan Kementerian ESDM dalam mendorong isu transisi enegi mencapai agenda agenda Sustainable Development Goal.