Sementara untuk realisasi kepabeanan dan cukai hingga membukukan Rp167,6 triliun atau 56,1 persen dari target Rp299 triliun.
Hasil itu ditopang cukai yang tumbuh 33 persen dan bea masuk yang tumbuh 30,5 persen, meski terdapat anomali pada bea keluar karena adanya larangan ekspor CPO.
Baca Juga:
Pemerintah Mulai Salurkan Dana Rp200 Triliun ke 5 Bank Milik Negara
Sampai akhir tahun, penerimaan kepabeanan dan cukai diharapkan bisa menembus Rp 316,8 triliun.
Lalu untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diproyeksi menyentuh angka Rp 510,9 triliun di akhir tahun.
Perkiraan ini didukung realisasi PNBP semester I 2022 yang sebesar Rp 281 triliun atau 58,3 persen dari target Rp 481,6 triliun.
Baca Juga:
Tambang Nikel Pulau Gag Kembali Beroperasi: Antara Janji Ekonomi dan Kekhawatiran Lingkungan di Raja Ampat
Adapun, rapor hijau PNBP banyak dikontribusikan oleh sumber daya alam (SDA) migas yang sangat dominan pertumbuhannya sebesar 86,6 persen.
Kemudian, PNBP lainnya yang juga meningkat, kecuali dari pendapatan BLU yang terkontraksi akibat kebijakan larangan sementara ekspor CPO. [Tio]