MKLI.WahanaNews.co | Selama beberapa hari lalu, masyarakat Indonesia dibuat resah dengan adanya dugaan kebocoran 17 juta data pelanggan PLN, dan juga yang terbaru adalah kebocoran data dari 26 juta pengguna Indihome.
Untuk dugaan kebocoran data pelanggan PLN, pihak PLN sudah menginfirmasi pada Sabtu 20 Agustus pukul 13.00 WIB, bahwa sistem data pelanggan aktual PLN aman dan tidak dimasuki oleh pihak luar.
Baca Juga:
4 Tips Mengajarkan Anak untuk Berbagi yang Bisa Orang Tua Terapkan
Pengecekan dilakukan pada data center utama PLN melalui sistem dari berbagai perimeter dan semua dalam kondisi aman.
"Data itu bukan merupakan data riil transaksi aktual pelanggan dan tidak update, sehingga diperkirakan tidak berdampak besar bagi pelanggan. Secara umum, pelayanan kelistrikan kepada pelanggan tidak terganggu," kata Juru Bicara PLN, Gregorius Adi Trianto.
Sedangkan untuk kasus Indihome, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku sedang melakukan pendalaman terhadap dugaan insiden tersebut dan akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom.
Baca Juga:
4 Tips Memulai Obrolan Menyenangkan Bersama Pasangan
Meski demikian, kebocoran data selalu menjadi persoalan nomor satu yang harus lebih diperhatikan baik oleh perusahaan maupun individu untuk menjaga keamanan datanya.
Untuk itu, seperti yang dimuat di VOI, berikut ini tips and trick dari perusahaan global cybersecurity, Kaspersky untuk membantu organisasi meningkatkan infrastruktur keamanan siber mereka, berikut adalah saran yang mereka berikan:
1. Mengevaluasi risiko keamanan siber organisasi secara teratur.