Dokter Eugene Yang selaku ketua dewan pimpinan American College of Cardiology’s Prevention of Cardiovascular Disease mengungkapkan bahwa nyeri dada dan sesak napas merupakan peringatan potensial dari penyumbatan arteri karena kadar kolesterol tinggi.
Jika arteri koroner yang memasok darah ke jantung terpengaruh, Anda akan mengalami nyeri dada, atau gejala penyakit arteri koroner lainnya.
Baca Juga:
7 Makanan Berlemak Tinggi yang Menyehatkan
Rasa sakit dapat menyebar ke lengan kiri, leher, rahang dan punggung. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga, karena jantung membutuhkan lebih banyak oksigen selama aktivitas fisik.
3. Kondisi Kesehatan Kronis
Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan kolesterol sebagai semacam efek samping.
Baca Juga:
Khasiat Hebat Daun Salam: Sembuhkan Asam Urat, Turunkan Kolesterol
Kolesterol dapat meningkat secara tidak terduga pada orang dengan penyakit ginjal, karena kondisi ginjal menyebabkan kehilangan protein dalam urine, yang coba diganti oleh tubuh dengan menciptakan kolesterol jahat.
Kelainan tiroid dan diabetes dapat mempengaruhi metabolisme kolesterol, yang mengarah ke tingkat yang berpotensi lebih tinggi dari normal.
Kondisi peradangan kronis seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan psoriasis dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung dan stroke. [Tio]