Kemudian dalam menjaga kontinuitas pasokan cangkang sawit, Daniel mengungkapkan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan koperasi dan masyarakat setempat.
Harapannya program co-firing juga membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Berau terutama dalam pemanfaatan limbah hasil perkebunan rakyat.
Baca Juga:
PLTU Tanjung Jati B Akan Resmi Dimiliki PLN Tahun 2030 dan Bakal Dipensiunkan 2040
Selain turut meningkatkan kontribusi energi terbarukan pada bauran energi nasional, co-firing juga berdampak positif kepada pengembangan ekonomi kerakyatan dalam bentuk Creating Shared Value (CSV) di mana tercipta peluang lapangan kerja dan bisnis di sektor biomassa khususnya yang berbasis sampah dan limbah sebagai pengganti bahan bakar fosil pada PLTU.
Sebelumnya, program yang sama telah berhasil diimplementasikan di 5 PLTU lain di Kalimantan yaitu PLTU Asam-asam di Kalsel, PLTU Pulang Pisau di Kalteng, PLTU Sintang, PLTU Ketapang dan PLTU Sanggau ketiganya di Kalbar. [Tio]