MKLI.co.id | Dalam acara Talk show Dhubai Expo 2021'Indonesia's Sustainable Project'. Geothermal BUMN Indonesia menyampaikan sejumlah potensi investasi energi terbarukan (ET) di Indonesia.
Indonesia memiliki Potensi Geothermal terbesar dan manfaat Geothermal sangat sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia. Pemanfaatan energi tidak langsung, yaitu sebagai pembangkit listrik sudah banyak dipegunakan dunia dan Indonesia menduduki urutan nomor ke dua setelah US.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Energi Panas Bumi ini tidak dapat di expor dan hanya dimanfaatkan di site/lokasinya, namun setelah menjadi listrik baru dapat di alirkan kemana dibutuhkan.
Dalam pemanfaatan lahan, Proyek Geothermal hanya membutuhkan wilayah kerja (luasan tanah) yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan pembangkit listrik lain, hal ini juga terlihat pada diagram Land Occupied Vs. Technology.
Dengan lahan yang relatif kecil, Proyek PLTP justru akan memberikan manfaat yang besar terutama dalam peningkatan ekonomi di masyarakat dan kelestarian lingkungan disekitar lokasi operasi.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi seperti Proyek PLTP, menghasilkan emisi karbon hampir nol (mengeluarkan polusi udara yang sangat sedikit sekali).
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya menghasilkan sekitar 5% karbondioksida, 1% sulfurdioksida, dan kurang dari 1% nitrogendioksida dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU).
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki F Ibrahim mengatakan, proyek PLTP tidak hanya berbicara mengenai manfaat pada skala global dan nasional, tetapi manfaat langsung kepada pemerintah Kabupaten setempat melalui Bonus Produksi bagian pemerintah daerah ditingkat Kabupaten setiap tahunnya serta berbagai program Community Development dan Corporate Social Responsibility yang memberikan manfaat langsung bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.